Jumat, 22 Maret 2013

Because I'm Life In Indonesia

Sistem olah tanah yang telah terpaparkan sudah pernah bahkan sering saya jumpai di Desa saya, Jatimalang, karena itulah saya juga memaang ingin mengangat cerita ilmu ini ke blog saya :)  
 

Konservasi Tanah
Ø  Pengertian  dan Tujuan Konservasi Tanah
          Konservasi tanah adalah upaya menempatkan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah dan memperlakukannya sesuai dengan syarat – syarat yang diperlukan supaya tidak terjadi kerusakan tanah. Tujuan utamanya adalah supaya tanah dapat dipergunakan secara lestari dengan tingkat produktivitas yang baik.      
Ø  Metode Konservasi Tanah
          Metode konservasi tanah adalah upaya untuk mencegah atau meminimalkan erosi, sehingga tidak menimbulkan kerugian. Metode konservasi tanah dapat digolongkan menjadi tiga :

A.        Metode Vegetatif
        Metode vegetatif menggunakan tanaman dan sisa tanaman sebagai alat konservasi tanah. Metode vegetatif berfungsi sebagai penyerap atau penahan air oleh tanah dan  melindungi permukaan tanah dari daya perusak butir – butir hujan yang jatuh.
Metode ini dapat dilaksanakan melalui penanaman dalam setrip (sistem bercocok tanam dengan menanam beberapa jenis tanaman dalam setrip – setrip yang berselang – seling pada sebidang tanah menurut garis kontur).
 B.        Metode Mekanik
         Metode mekanik adalah perlakuan fisik mekanis pada tanah untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Metode ini dapat dilaksanakan melalui pengolahan tanah, pengolahan tanah menurut kontur (garis bentuk), dan teras.
 C.        Metode Kimia
         Metode kimia adalah pemberian input material pada tanah, sehingga akan terjadi reaksi kimia yang dapat mengubah sifat kimia tanah ( pH, mineral yang tersedia bagi tanaman ) menjadi sesuai dengan yang diharapkan.
Metode ini dapat dilaksanakan melalui pemberian semen atau gypsum untuk meningkatkan konsistensi tanah, pemberian ZA (belerang atau sulfur) untuk menurunkan pH tanah basa, pemberian kapur pertanian (CaCo3) untuk meningkatkan pH tanah masam.
 Dari ketiga metode tersebut, metode yang telah biasa diterapkan adalah metode vegetatif dan metode mekanik. Metode kimia masih jarang diterapkan, karena membutuhkan biaya tidak sedikit.

Ø  Kerusakan  Akibat Erosi
         Erosi adalah terangkutnya tanah atau bagian – bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami ( air atau angin ). Erosi terjadi di lahan – lahan yang miring. Usaha untuk mencegah erosi di lahan yang miring dapat dilakukan dengan cara terasering.
Penyebab erosi adalah pengelolaan tanah yang salah oleh manusia, sehingga tanah kehilangan fungsinya sebagai media pertumbuhan tanaman, media pengatur tata air, dan media perlindungan lingkungan hidup. Kerusakan yang timbul akibat erosi, antara lain :
1.          Kehilangan tanah (menyebabkan kehilangan unsur hara, penurunan produktivitas lahan, penurunan kemampuan tanah menahan air)
2.         Pengendapan
3.         Kehilangan sumber air (penyebab terjadinya bahaya kekeringan sehingga persediaan air tanah berkurang)

Ø  Tanaman Penutup Tanah
 Tanaman penutup tanah adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan untuk memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah. Syarat – syarat tanaman penutup tanah :
1.          Mudah diperbanyak ( menggunakan biji )
2.         Tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun.
3.         Toleran terhadap pemangkasan.
4.         Tahan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan.
5.         Mampu menekan pertumbuhan gulma.
6.         Sesuai dengan kegunaan, yaitu untuk reklamasi tanah (memperbaiki  lahan yang terganggu  supaya  dapat berfungsi dan berdayaguna sesuai dengan kebutuhan)
Kegunaan tanaman penutup tanah :
1.          Sebagai penguat teras ( bidang tanah datar yang miring ) dan saluran – saluran air.
2.         Sebagai sumber pupuk hijau.
3.         Untuk melindungi jurang dan tebing.
4.        Untuk usaha penghutanan kembali ( reboisasi )
Contoh tanaman penutup tanah :
1.          Bayam kremah.
2.         Rumput bede.
3.         Rumput banggala.
4.        Rumput gajah.
5.         Petai cina.
6.        Lamtoro.
7.         Kemelanding.
Sedangkan tanaman pengganggu yang berfungsi sebagai penutup tanah :
1.         Imperata cylindrical Beau ( alang – alang )
2.       Panicum repens L. ( lempuyangan )
3.       Leersia hexandra Swarts ( kalamento )
4.      Saccharum spontaneum L. ( gelagah )
Ø  Teras
 Teras adalah bidang tanah datar yang miring. Teras berfungsi mengurangi kecepatan aliran permukaan, memungkinkan penyerapan air oleh tanah, dan mengurangi panjang lereng.
Sebelum membuat sistem teras, perlu dilakukan pengamatan lapangan untuk membuat peta rencana  teras  yang akan dibuat. Dalam pengamatan dilakukan beberapa hal, sebagai berikut :
1.          Pengukuran kemiringan lahan ( lereng ).
2.         Penetapan jarak teras dan lebar teras.
3.         Penentuan letak saluran pembuangan dan terjunan.
4.         Penentuan jalan usaha tani.
5.         Pembuatan garis kontur ( garis bentuk ).

Ø  Olah Tanah Konservasi
 Fungsi tanah sebagai media pemasok unsur hara dan air  yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Apabila kehilangan fungsi tanah akan menyebabkan degradasi tanah atau kerusakan tanah. Maka, untuk mencegah degradasi tanah, perlu dilakukannya pengolahan tanah.
Pengolahan tanah adalah tindakan mekanik terhadap tanah untuk menciptakan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah dilakukan untuk menggemburkan kembali tanah yang telah memadat sekaligus membenamkan gulma.
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan sistem olah tanah intensif ( OTI ). Tetapi, supaya tujuan pengolahan tanah tercapai dan kelestarian tanah tetap terjaga, sistem olah tanah intensif (OTI) perlu digantikan dengan sistem olah tanah konservasi (OTK).
Sistem OTK adalah sistem penyiapan lahan yang bertujuan untuk menyiapkan tanah supaya tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal dengan tetap memperhatikan konservasi tanah dan air.
Sistem penerapan OTK ada beberapa model, antara lain :
1.        Olah tanah intensif bermulsa.
2.       Olah tanah minimum.
3.       Tanpa olah tanah.
4.      Olah tanah menurut kontur.

Ø  Keuntungan Sistem Olah Tanah Konservasi
 Beberapa keuntungan dalam menerapkan sistem olah tanah konservasi (OTK) :
1.     Mengurangi aliran permukaan dan erosi.
2.    Memperbaiki agregasi ( bahan – bahan mineral ) tanah.
3.    Meningkatkan konservasi air.
4.    Mengurangi tenaga kerja dan menghemat waktu.
5.    Mengurangi kebutuhan energi dan peralatan pengolah tanah.
 Biaya produksi akan berkurang seiring berkurangnya tenaga kerja, energi, dan penghematan waktu. Sehingga, dengan produksi yang sama, penghasilan petani akan meningkat.

2 komentar:

  1. postingan yag sangat bagus.... sangat banyak manfaatnya. ditunggu postingan berikutnya salam kenal dari http://www.rajabenihsayuran.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Slam kenal, ditunggu juga postingan yang lebih mngesankan manfaatnya :)

      Hapus

Observasi

             Sample SIM, maaf bukan SIM Umi sendiri ;)             Observasi yang kelompok saya lakukan ini, berdasarkan dari pengalam...