Sabtu, 14 September 2013

Observasi

            
Sample SIM, maaf bukan SIM Umi sendiri ;)
            Observasi yang kelompok saya lakukan ini, berdasarkan dari pengalaman masing-masing dari kami terutama saya sendiri. Saya tergugah melakukan observasi tentang SIM karena diri saya sudah pernah tidak beruntung kena tilang. Sebenarnya, saya agak berontak waktu itu karena saya menemukan kondisi dimana pagi hari dengan pukul 07.00 biasanya belum ada potlantas yang berjaga, tapi mungkin karena memang saya tidak beruntung tadi, di hari itu ada potlantas yang berjaga di sepanjang jalan dan saya tertangap kena tilang karena tidak mengenakan helm.
                Alasan kedua, kenapa saya agak berontak, karena saya pada hari itu keluar tidak memakai helm hanya ingin membeli bunga untuk nyekar (ziaroh) di makam karena memang sudah rindu nian dengan makam Abah Pesantren. Alasan ketiga, karena pada waktu saya tertangkap itu polisi yang pertama yang mengintrogasi saya itu bisa memaklumi kenapa saya tidak bawa helm dan baik hati untuk membiarkan kawan pesantren saya salah satu orang mengantarkan helm untuk saya pada waktu itu juga, tetapi pada waktu datang polisi yang satunya, langsung ia keluarkan surat tilang, itu yang membuat saya kecewa juga, antara polisi yang satu dengan lainnya tidak seiya sekata. Alasan yang keempat karena ternyata pada waktu saya sudah ditolong oleh salah satu teman pesantren yang bernama Adi, sampai di Pondok saya curhat dengan kawan-kawan saya perihal kejadian tersebut dan  mereka mengatakan bahwa sebenarnya saya itu bisa mengelak saya ditilang karena surat tilang yang diserahkan ke saya bukan surat tilang asli yang dari negara, harusnya jika memang surat tilang itu asli berwarna biru tetapi yang saya terima itu berarna merah muda. Jadi, karena saya di awalnya sudah tidak membawa helm, pelanggaran yang lainnya jadi keungkap semua pada waktu itu juga, termasuk say belum punya SIM -_-
               Itulah beberapa alasan kenapa saya mengangkat judul laporan ini mengenai kebijakan SIM, semoga kawan-kawan bisa lebih berhati-hati dan memahami situasi kondisi yang mendukung nanti terwujudkan hal-hal yang mungkin kurang kita inginkan, selamat menyimak ... ! :)

    LAPORAN
1)    Judul Laporan
Kebijakan Sekolah Terhadap Siswa yang Membawa Motor Standar atau Bermodif Tanpa SIM
2)    Pendahuluan
                                i.            Latar Belakang            : Banyak siswa yang membawa motor standar atau
bermodif  ke sekolah dan belum memiliki SIM
                              ii.            Tujuan Observasi         : Untuk mengetahui lebih jelas tentang kebijakan
sekolah terhadap siswa yang membawa motor standar atau bermodif tanpa SIM


3)    Pembahasan
A.     Pelaksanaan
1.        Nama Kegiatan    : Observasi tentang kebijakan sekolah terhadap siswa 
yang membawa motor standar atau bermodif tanpa SIM
2.        Objek                    : Bapak Mujiyono
3.        Lokasi                   : Ruang Bimbingan Konseling
4.        Hari, tanggal         : Rabu, 28 Agustus 2013
5.        Waktu                   : Pukul 10.30 – 10.50 WIB
6.         Nama Pengamat   :
*        Ganendra E.Y    (12)
*        Husni Muluuk     (16)
*        Maya Septiana    (21)
*        Umi Arifah         (29)

B.     Hasil Pengamatan
Dari kebijakan tersebut sekolah mengharapkan :
*        Apabila siswa membawa motor ke sekolah, motor harus berstandar original dan sesuai ketentuan.
*        Membawa motor jika sudah memiliki SIM atau berumur 17 tahun, karena jika belum memiliki SIM dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan.

Alasan dikeluarkannya kebijakan tersebut :
Ø  Mengurangi terjadinya kecelakaan
Ø  Tempat parkir tidak cukup
Ø  Banyak siswa memaksa orang tuanya untuk membeli motor, padahal orang tua tidak mampu

Konsekuensi terhadap siswa yang membawa motor bermodif :
v  Tidak diperbolehkan mengendarai lagi motor tersebut, karena akan merugikan keselamatan diri dan suaranya mengganggu ketenangan orang lain
v  Dikembalikan ke model standar yang original (seperti semula)

Anggapan jika tidak membawa motor akan terlambat :
Z  Untuk sementara, bisa diantar atau berangkat sekolah naik kendaraan umum
Z  Apabila rumah jauh dari sekolah, berusaha mencari pondok pesantren, rumah kos, atau tinggal di asrama SMA Negeri 7 Purworejo

4)    Penutup
a.       Kesimpulan    : Siswa tidak diperbolehkan membawa motor ke sekolah
sebelum  memiliki SIM karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain         
b.       Saran              :
1.        Sebaiknya siswa yang belum memiliki SIM jangan mengendarai motor terlebih dahulu!
2.        Apabila takut terlambat, minta diantar atau berangkat lebih awal naik kendaraan umum!
3.        Jika rumah jauh dari sekolah, berusaha mencari rumah kos atau pondok pesantren terdekat dari sekolah!
4.        Sebaiknya mengendarai motor yang standar, tidak dimodifikasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Observasi

             Sample SIM, maaf bukan SIM Umi sendiri ;)             Observasi yang kelompok saya lakukan ini, berdasarkan dari pengalam...