Sample SIM, maaf bukan SIM Umi sendiri ;) |
Alasan kedua, kenapa saya agak berontak, karena saya pada hari itu keluar tidak memakai helm hanya ingin membeli bunga untuk nyekar (ziaroh) di makam karena memang sudah rindu nian dengan makam Abah Pesantren. Alasan ketiga, karena pada waktu saya tertangkap itu polisi yang pertama yang mengintrogasi saya itu bisa memaklumi kenapa saya tidak bawa helm dan baik hati untuk membiarkan kawan pesantren saya salah satu orang mengantarkan helm untuk saya pada waktu itu juga, tetapi pada waktu datang polisi yang satunya, langsung ia keluarkan surat tilang, itu yang membuat saya kecewa juga, antara polisi yang satu dengan lainnya tidak seiya sekata. Alasan yang keempat karena ternyata pada waktu saya sudah ditolong oleh salah satu teman pesantren yang bernama Adi, sampai di Pondok saya curhat dengan kawan-kawan saya perihal kejadian tersebut dan mereka mengatakan bahwa sebenarnya saya itu bisa mengelak saya ditilang karena surat tilang yang diserahkan ke saya bukan surat tilang asli yang dari negara, harusnya jika memang surat tilang itu asli berwarna biru tetapi yang saya terima itu berarna merah muda. Jadi, karena saya di awalnya sudah tidak membawa helm, pelanggaran yang lainnya jadi keungkap semua pada waktu itu juga, termasuk say belum punya SIM -_-
Itulah beberapa alasan kenapa saya mengangkat judul laporan ini mengenai kebijakan SIM, semoga kawan-kawan bisa lebih berhati-hati dan memahami situasi kondisi yang mendukung nanti terwujudkan hal-hal yang mungkin kurang kita inginkan, selamat menyimak ... ! :)
LAPORAN
1)
Judul
Laporan
Kebijakan
Sekolah Terhadap Siswa yang Membawa Motor Standar atau Bermodif Tanpa SIM
2)
Pendahuluan
i.
Latar Belakang : Banyak siswa yang membawa motor standar
atau
bermodif
ke sekolah dan belum memiliki SIM
ii.
Tujuan Observasi : Untuk mengetahui lebih jelas tentang
kebijakan
sekolah
terhadap siswa yang membawa motor standar atau bermodif tanpa SIM